Kamis, 16 Oktober 2014

Bertani Dengan Prinsip Kearifan Lokal

 Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola linghkunghan hidupnya.
 Kearifan lokal adalah dasar untuk pengambilan kebijakkan pada level lokal dibidang kesehatan, pertanian, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dan kegiatan masyarakat pedesaan. Dalam kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya lokal.Kearifan budaya lokal sendiri adalah pengetahuan lokal yang sudah sedemikianmenyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta diekspresikan dalamtradisi dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yang lama.
 Sistem kearifan lokal dalam bidang pertanian merupakan suatu pengetahuan yang utuh berkembang dalam budaya atau kelompok etnik tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara subsistem sesuai kondisi lingkungan yang ada Dalam kearifan lokal masyarakat setempat kita akan tahu kebutuhan pangan mereka tidaklah sepenuhnya bergantung pada beras. Kearifan lokal sebagai bentuk tradisi masyarakat tradisional yang kini mulai terpinggirkan karena pengaruh modernitas yang cenderung mengangap hal-hal yang tradisional selalu statis tidaklah benar, kita tahu sendiri kearifan lokal yang tercipta dari kehidupan keseharian masyarakat yang telah berlangsung dari generasi kegenerasi ternyata bersifat dinamis dan selalu bisa berjalan beriringgan dengan perkembangan kemajuan manusia itu sendiri asalkan mereka tetap berpegang teguh pada norma, adat dan tradisi yang ada sebagai bentuk perwujudan dari kearifan lokal itu sendiri yang senantiasa menjaga manusia untuk dapat terus hidup selaras, serasi dan seimbang dengan alam sekitarnya.
Tanaman pangan tetap padi sebagai komoditas utama dan jagung, umbi-umbian serta lainya adalah pendukung. Masyarakat Jawa yang masih tradisional dalam mengolah dan menjalankan bidang pertaniannya memiliki kearifan lokal yang bisa kita coba jabarkan dengan terlebih dahulu kita kelompokan menjadi tiga kelompok yang nantinya akan mempermudah untuk mengerti makna-makna yang terkandung dalam kearifan lokal tersebut seperti norma, nilai, perilaku, filosofi, filsafat.
 Pengelompokan kearifan lokal untuk menjelaskan dan mengambarkan kearifan lokal di bidang pertanian adalah sebagai berikut:
1. Kearifan lokal dalam bentuk falsafah, wejangan, pitutur atau berupa nasehat dan cerita-cerita yang membangun dari segi multidimensional.
2. Kearifan lokal dalam bentuk perilaku, tindakan atau aktivitas kehidupan keseharian yang mencerminkan kultur masyarakat setempat.
3. Kearifan lokal dalam bentuk hasil cipta manusia yang dituangkan dalam sebuah bentuk material atau fisik dan juga hasil proses kreatif manusia yang berupa benda atau barang.
Diversifikasi tanaman pangan akan berjalan seiring dengan kearifan lokal. Saat kearifan lokal mulai memudar maka diversifikasi tanaman pangan juga demikian. Hal-hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor internal mulai memudarnya kearifan lokal adalah kebutuhan, kebiasaan/perilaku,Aktivitas dalam masyarakat yang mulai meninggalkan bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada walaupun tidak secara langsung dan tidak mereka sadari. Faktor eksternal adalah mulai dari pengaruh kebijakan pertanian, teknologi baru, selera pasar yang cenderung berorientasi pada kepraktisan dan nilai ekonomis semata dan bersifat jangka pendek. Sebuah kearifan lokal, nilai-nilai yang terkandung didalamnya akan cenderung tetap tetapi hanya mengalami perubahan dalam sisi bentuknya saja. Sebuah keanekaragaman tanaman pangan akan tetap terjaga jika kita juga tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal yang ada dan tidak melupakan budaya dan kearifan lokal yang selama ini sudah memberikan sagala sesuatu yang kita butuhkan.

4 komentar:

  1. sukses buat blognya. yg bermanfaat ya post"nya. ditunggu post" yg lebih menarik. :D

    BalasHapus
  2. penempatan paragraf nya kurang tepat kak, sehingga terkesan post nya panjang banget dan membuat pembaca malas membaca.. :)

    BalasHapus